Rabu, 28 Mei 2008

KARTU KREDIT DEWA PENOLONG ATAU DEWA PENGHANCUR Part II

Setelah menulis topic sebelumnya, saya terpikir untuk membuat terusan dari artikel tersebut. Masih tetap sama dengan topic yang sebelumnya. Yaitu KARTU KREDIT. Tapi kali ini saya mau memberikan solusi untuk anda yang beniat untuk melunasi seluruh tagihan kartu kredit anda.


Setelah memiliki kartu kredit dan merasa kartu kredit lebih banyak merugikan anda pasti terpikir oleh anda untuk melunasi saja seluruh tagihan anda. Tapi setelah datang ke bank penerbit kartu kredit anda, ternyata anda terkaget2 dengan jumlah nominal yang mereka sodorkan kepada anda. TENAAAANG… berterus teranglah kepada bank pemerbit bahwa anda berniat untuk menyelesaikan semua pembayarannya. Hanya saja kalau membayar seluruhnya dalam satu kali pembayaran anda keberatan. Biasanya, bank penerbit akan membantu anda. Misalnya membuat skema pembayaran yang sangat membantu anda. Tapi INGAT, bahwa anda harus menepati janji pembayarannya sesuai dengan pernyataan yang telah anda dan bank buat. Gak mau kan kalau ternyata anda tiba2 didatangi oleh Debt Collector.


Ada yang menarik, saya yakin sebagian besar dari anda pengguna kartu kredit setiap tahunnya menerima THR alias Tunjangan Hari Raya. Sebenarnya THR ini seharusnya anda gunakan untuk membiayai kebutuhan tahunan. Misalnya berhari raya, pulang kampong, memberikan THR pada pekerja rumah tangga anda atau yang lainnya. Namun kadangkala kita salah kaprah. Bahwa THR adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan berhari raya. Sebenarnya pemahaman ini salah. Karena THR seharusnya digunakan untuk membiayai kebutuhan tahunan anda. Apapun bentuknya, selain juga sebagai dana untuk berhari raya. Namun, bila anda mempunyai hutang atas kartu kredit, anda harus berhati2 karena anda tidak bisa dengan leluasa menggunakan THR anda. Kewajiban anda yang utama adalah lunasi dahulu kewajiban pembayaran hutang kartu kredit anda. Ini penting. Karena kalau tidak anda akan terus2 dibebani oleh besarnya jumlah hutang kartu kredit anda yang penghitungan bunganya dilakukan secara majemuk (compound interest computation).


Agak berat memang, harus membayar hutang kartu kredit kita dalam satu waktu. Tapi ini lebih baik. Daripada anda harus membayar 30% p.a. (per annum, atau per tahun) padahal saat ini saja BI rate hanya sebesar 5,75%. Apa yang anda dapat??? Real interest rate anda malah minus 24,25%. Yang artinya beban bunga sebanyak 24,25% adalah nilai out of pocket anda dari uang yang anda simpan di risk free assets (tabungan, dan deposito).


Apabila ini yang terjadi, selama masa hari raya anda harus mengencangkan ikat pinggang tanpa harus mengurangi kebutuhan primer anda. Misalnya untuk belanja kebutuhan makan dan minum, pembayaran kebutuhan rumah tangga lainnya (gaji pekerja rumah tangga plus THR, tagihan listrik, telpon, air, koran, kebersihan dan keamanan lingkungan, uang SPP anak-anak, asuransi pendidikan, kesehatan, dan anggaran darurat). Pos-pos pengeluaran yang harus anda kurangi justru adalah pos-pos hiburan, misalnya pos makan di luar rumah, hang out, dan belanja kebutuhan fashion. Ini penting karena anda harus punya goodwill untuk hidup lebih baik, tanpa hutang kartu kredit.


Jangan biarkan diri anda harus menanggung beban hutang kartu kredit anda seumur hidup, karena besarnya hasrat konsumerisme (lifestyle expanses) anda. INGAT, bahwa anda tidak tahu kapan anda akan meninggal, jangan wariskan hutang kartu kredit anda kepada anak2 anda.

Tidak ada komentar: